Jumat, 07 Desember 2012

ERGONOMI DAN TATA CARA KERJA



BAB I
TEKNIK TATA CARA KERJA, SUATU GAMBARAN KESELURUHAN
1.1. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangannya
1.1.a. F.W. Taylor dengan Pengukuran Waktunya
F.W. Taylor melihat para pekerja tidak berprestasi semestinya, yaitu dalam pandangannya Taylor  berpendapat bahwa pekerja-pekerja tersebut menghasilkan dibawah yang sebenarnya dapat dihasilkan. Melalui dua orang pekerjanya itu Taylor mendapatkan  bahwa hasil kerja sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat.
Karena peranan penentuan waktu bagi suatu pekerjaan sangat besar didalam system produksi seperti untuk system upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik, penganggaran, dan sebagainya, maka pengukuran waktu seperti yang diawali oleh Taylor dipandang sebagai karya yang besar.

1.1.b. F.B. Giberth dengan studi geraknya
        Ketika melihat pekerja-pekerjanya bekerja, diapun melihat ketidakefisien gerakan-gerakan kerja menyusun batu bata. Giberth melakukan penelitian. Gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja diamati dan diteliti antara lain dengan menggunakan kamera-kamera film untuk merekamnya dan kemudian mempelajari hasilnya dengan kecepatan putar sangat lambat. Dan didapatkan suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan memperbaikinya. Yaitu membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-elemen gerakan dasar yang merupakan bagian dari suatu gerakan.

1.1.c. Pengukuran waktu dan studi gerakan sebagai awal perkembangan teknik tata cara kerja
        Dalam perkembangan, keduanya dipandang sebagai suatu kesatuan yang dikenal dengan nama “Time and Motion study” atau studi waktu dan gerakan. Istilah lain yang kerap juga digunakan untuk hal ini adalah Methods Angineering.

1.1.d. Perkembangan selanjutnya
        Sejak perang dunia II berbagai penelitian dilakukan seperti tentang kemampuan  dan daya tahan manusia terhadap berbagai keadaan pekerjaan. Hal ini berkembang terus dengan nama Human Factors Engineering atau Ergonomi.

1.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
1.2.a. Definisi dan pengertian-pengertiannya
        Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari system. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen system kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuan-kemampuannya, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.

1.2.b. Ruang lingkup teknik tata cara kerja
        Ruang lingkup ilmu teknik tata cara dapat dibagi kedalam dua bagian besar masing-masing pengaturan kerja dan pengukuran kerja.
        Pengaturan kerja berisi prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen system kerja untuk mendapatkan alternative-alternatif system kerja terbaik.
        Prinsip-prinsip pengaturan kerja
        - factor-faktor manusia
        - studi gerakan
        - ekonomi gerakan
        Ada empat criteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentangkebaikan suatu system kerja yaitu pengukuran waktu,pengukuran tenaga, pengukuran psikologis, dan pengukuran sosiologis.
        Dari prinsip-prinsip pengaturan kerja, dan teknik-teknik pengukuran kerja dapat didapatkan alternative-alternatif terbaik. Dan setelah itu, langkah selanjutnya adalah memilih salah satu diantaranya yang terbaik. Sehingga, didapatkan system kerja terbaik.

1.2.c. Sesuatu yang dinamis
        Tidak ada cara terbaik, tetapi selalu ada cara yang lebih baik. Adalah suatu motto yang dikenal dan sangat disadari dikalangan ilmuwan dan pemakai teknik tata cara kerja. Memang dalam merancang suatu system kerja tidak seorangpun boleh berhenti setelah mendapatkan suatu rancangan yang dipandang sudah baik. Kenyataan ini memberi kesan akan terus terjadinya perubahan-perubahan bersamaan dengan didapatnya system yang lebih baik.

1.3. Penggunaan Teknik Tata Cara Kerja
1.3.1.        Penurunan ongkos produksi dan teknik tata cara kerja
Berbagai teknik yang telah dikembangkan untuk misalnya menjadwal dan mengatur pembebasan tenaga kerja dan mesin dan semuanya ditujukan untuk mendapatkan keadaan yang optimal yaitu member keuntungan sebesar-besarnya ditengah-tengah batasan-batasan yang ada.
Prinsip-prinsip dan teknik-teknik dalam teknik tata cara kerja berperan dalam perencanaan dan perancangqan kegiatan produksi, dan lebih dari itu dalam mendapatkan keadaan yang paling optimal.
1.3.2.        Waktu baku untuk system upah perangsang
Apapun cara yang dipakai, semuanya membutuhkan hasil produksi baku yang merupakan batas diberi tidaknya upah perangsang. Teknik tata cara kerja tidak saja menunjukan berapa banyak seorang pekerja harus menghasilkan secara minimal perharinya, tetapi juga menjamin bahwa jumlah yang dihasilkan ini adalah memang yang terbanyak yang dapat dihasilkan secara wajar karena system atau system-sistem kerjanya telah dirancang secara baik.

1.4. Isi Buku
Apa yang dikemukakan dalam buku ini adalah prinsip-prinsip dan teknik-teknik pokok dari teknik tata cara untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dari ilmu-ilmu ini serta sekurang-kurangnya memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik tersebut.
BAB II
PETA-PETA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN
2.1. Definisi Peta Kerja
                Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi).
2.2. Lambang-Lambang yang Digunakan
Menurut Gillberth, lambing-lambang yang digunakan dalam peta kerja adalah:
1.     (LINGKARAN)                                      untuk operasi

2.      (PANAH)                                     untuk transportasi

3.        (KOTAK)                                  untuk pemeriksaan

4.         (HURUF D)                                  untuk menunggu

5.          (SEGITIGA KE BAWAH)                                 untuk penyimpanan

6.            (LINGKARAN DALAM KOTAK)                               aktivitas gabungan


2.3. Macam-Macam Peta Kerja
                1. peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan
                                a. Peta Proses Operasi
                                b. Peta Aliran Proses
                                c. Peta Proses Kelompok Kerja
                                d. Diagram Aliran
                2. peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.
                                a. Peta Pekerja, dan Mesin
                                b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
2.4. Peta Proses Operasi
                Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan (bahan-bahan) baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan.
                2.4.a. Kegunaan peta proses operasi
                                - bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
                                - bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
                                - alat untuk menentukan tata letak pabrik
                                - alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
                                - alat untuk latihan kerja
                                - dan lain-lain
                2.4.b. Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi
                                - Pertama-tama pada baris paling baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Prosas Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lainnya: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.
                                - Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang menunjukan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
                                - Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukan terjadinya perubahan proses.
                                - penomoran terhadap suatu kegiatan operasidiberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
                                - Penomoran terhadapsuatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
                2.4.c. Analisa suatu peta proses operasi
                                Ada empat hal yangharus diperhatikan/dipertimbangkan agar diperoleh suatu proses kerja yang baik melalui analisa peta proses operasi yaitu:
1.       bahan-bahan
2.       operasi
3.       pemeriksaan
4.       waktu
                2.4.d. Penutup
                                Peta proses operasi berfungsi untuk melihat keadaan proses secara lengkap atau keseluruhan, untuk keperluan analisa yang setingkat lebih terperinci dibandingkan peta proses operasi dapat digunakan peta aliran proses.

2.5. Peta Aliran Proses
                Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan.
                2.5.a. Perbedaan peta aliran proses dan peta proses operasi
                                a. peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu, dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
                                b. pada aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap disbanding peta proses operasi, dan memungkinkan untuk digunakan disetiap proses atau procedure, daik di pabrik atau kantor.
                2.5.b. Macam-macam peta aliran proses
                                a. petal aliran proses tipe bahan
                                                ialah suatu peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam suatu proses atau prosedur operasi. Misalnya untuk menggambarkan aliran yang dialami bahan saat penerimaan, pengepakan, dan pengiriman.
                                b. petal aliran proses tipe orang
                                                adalah suatu peta yang menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas manusianya.
                                                Pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
                                - peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator
                                - peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut peta proses kelompok kerja.
                2.5.c. Kegunaan peta aliran proses
a.       bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir
b.      peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses.
c.       Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan orang selama proses berlangsung.
d.      Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja.
e.      Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan orang selama proses berlangsung.
f.        Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses kerja.
                2.5.d. Prinsip-prinsip pembuatan peta aliran proses
a.       Peta aliran proses memiliki judul, yang kemudian diikuti nomor atau nama komponen yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan, cara sekarang atau cara yang diusulkan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta. Ini disebelah kanan atas kertas.
b.      Di sebelah kiri atas kertas, dicatat mengenai ringkasan.
                2.5.e. Analisa suatu peta aliran proses
                                Salah satu cara sedrhana untuk menganalisa adalah “Dot and Chech Technique”. Yaitu dengan mengajukan 6 buah pertanyaan dasar (5W1H) pada setiap kejadian. Dengan adanya ini, ita bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Kemungkinan tindakannya:
a.       Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
b.      Menggabungkan atau merubah waktu atau urutan kerja.
c.       Menggabungkan atau merubah tempat kerja.
d.      Menggabungkan atau merubah orang
e.      Menyederhanakan atau memperbaiki metoda kerja.
                2.5.f. Penutup
                                Untuk menggambarkan kerja dari sekelompok orang yang bekerjasama telah dikembangkan bagian dari peta aliran proses yang disebut peta proses kelompok kerja.

2.6. Peta Proses Kelompok Kerja
                Merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana tiap peta aliran proses tersebut menunjukan satu seri kerja dari seorang operator.
                2.6.a. Kegunaan peta proses kelompok kerja
a.       Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses
b.      Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
                2.6.b. Prinsip-prinsip pembuatan peta proses kelompok kerja
ü  Mencatat judul, dengan identifikasi-identifikasinya.
ü  Lambing-lambang yang biasa digunakan peta aliran proses kecuali penyimpanan.
ü  Tipe peta aliran proses yang menunjukan satu seri kerja, merupakan anggota dari suatu peta proses kelompok kerja.
ü  Lambing-lambang diletakkan secara berdekatan dan perubahan lambing menunjukan perubahan aktivitas.
                2.6.c. Penutup
                                Peta proses kelompok kerja juga bisa digunakan untuk menganalisa hubungan antara manusia dan mesin. Jadi, peta ini dapat digunakan untuk meningkatkan waktu efektif dari mesin dan pekerja.

2.7.Diagram Aliran
                Merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses.
                2.7.a. Kegunaan diagram aliran
ü  Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan factor yang penting.
ü  Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
                2.7.b. Prinsip-prinsip pembuatan diagram aliran
ü  Pertama-tama ditulis judul peta besertaidentifikasi-identifikasi lainnya.
ü  Untuk membuat suatu diagram aliran, si penganalisa harus mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambing dan nomor yang sesuai dengan yang digunakan dalam peta aliran proses.
ü  Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara periodic sepanjang garis aliran.
ü  Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna bermacam-macam.
                2.7.c. Penutup
                                Diagram aliran berfungsi melengkapi peta aliran proses. Karena kejelasannya, sehingga dengan kita bisa memperkirakan dimana kira-kiranya akan terjadi kemacetan aliran, dan lebih jauh lagi akan mempermudah  perancangan tata letak tempat kerja.

Dikutip dari
Buku “Teknik Tata Cara Kerja” halaman 3-40
Karangan:            -      Iftikar Z. Sutalaksan
-          Ruhana Anggawisatra
-          John H. Tjakraatmadja
Diterbitkan oleh Institut Teknologi Bandung

1 komentar:

  1. Baccarat (Free Spins) from 2021 - Find the BEST C$300 Sign Up Bonus
    Baccarat. Here you will find the 우리 바카라 most popular online casino, baccarat, live poker, live dealer, craps, baccarat tables, blackjack,

    BalasHapus